Film Upstream tengah mencuri perhatian di industri perfilman Tiongkok dengan sukses besar di box office. Film ini mengangkat kisah yang mendalam tentang kehidupan pekerja serabutan, sebuah tema yang jarang diangkat dalam sinema mainstream Tiongkok. Disutradarai oleh Zhang Yimou, Upstream bukan hanya mencetak rekor pendapatan tetapi juga memicu diskusi tentang kondisi sosial-ekonomi di Tiongkok.
Cerita film ini berfokus pada kehidupan seorang pria bernama Liu, yang berjuang untuk bertahan hidup di kota besar sebagai pekerja serabutan. Melalui karakter Liu, Upstream menyoroti tantangan yang dihadapi oleh jutaan pekerja migran di Tiongkok, yang sering kali terpinggirkan dan harus menghadapi berbagai kesulitan demi memperoleh nafkah.
Yang membedakan Upstream dari film-film lain adalah pendekatannya yang realistis dan mendalam dalam menggambarkan kondisi hidup pekerja serabutan. Film ini tidak hanya menyoroti kesulitan ekonomi tetapi juga emosi dan perjuangan personal yang dialami oleh karakter-karakternya. Zhang Yimou berhasil menggabungkan elemen drama dan realisme sosial dengan sangat efektif, menjadikannya sebuah karya yang menyentuh hati penontonnya.
Keberhasilan Upstream di box office Tiongkok menunjukkan bahwa ada minat yang besar terhadap cerita-cerita yang menggambarkan kehidupan sehari-hari dengan cara yang lebih jujur dan mendalam. Film ini juga memicu refleksi tentang bagaimana masyarakat melihat dan memperlakukan pekerja serabutan, serta pentingnya memperjuangkan kesejahteraan mereka.
Dengan kesuksesan ini, Upstream bukan hanya menjadi fenomena perfilman tetapi juga sebuah cerminan dari perubahan sosial yang sedang terjadi di Tiongkok. Film ini mengingatkan kita akan pentingnya empati dan perhatian terhadap mereka yang sering kali tidak terlihat namun sangat berperan dalam masyarakat kita.
Foto-foto: VOA Indonesia