Sumber: Sindonews.com.
Dalam rangka program konektivitas pariwisata 3B (Banyuwangi-Bali Barat-Bali Utara), Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar) berkomitmen untuk meningkatkan sektor pariwisata internasional di Banyuwangi. Salah satu langkah kunci adalah rencana untuk membuka rute penerbangan langsung dari Banyuwangi ke Tiongkok, ditujukan untuk wisatawan dari negara tersebut.
Paket wisata 3B bertujuan untuk mendistribusikan wisatawan yang biasanya terpusat di Bali Selatan agar lebih merata ke Bali Barat dan Bali Utara, dengan Banyuwangi sebagai pintu masuk. Untuk mendukung inisiatif ini, Kemenpar terus memperbaiki infrastruktur dan akses transportasi.
Tim Kemenpar telah melakukan pertemuan dengan Plt Bupati Banyuwangi, Sugirah, untuk merumuskan rencana pembukaan penerbangan. Sugirah menegaskan bahwa ia siap mendukung langkah ini, yang diyakini akan memberikan dampak besar terhadap perekonomian daerah serta pengembangan pariwisata. “Kedatangan wisatawan mancanegara akan membawa keuntungan ekonomi bagi daerah, terutama dengan adanya Kantor Imigrasi di Banyuwangi yang akan mempermudah proses keimigrasian,” kata Sugirah.
Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Dwi Marhen Yono, menjelaskan bahwa rute penerbangan dari Tiongkok ke Banyuwangi direncanakan menggunakan pesawat charter. Ia yakin bahwa rute ini akan diminati oleh wisatawan Tiongkok, mengingat banyaknya turis dari Tiongkok dan Taiwan yang berkunjung ke Bali. “Dengan konsep 3B ini, kami berharap dapat meningkatkan nilai wisata nasional sehingga wisatawan dapat menikmati pengalaman di Banyuwangi dan Bali,” tambah Marhen.
Marhen menambahkan bahwa pihaknya akan berusaha agar penerbangan ini dapat segera terwujud. Ia percaya bahwa paket wisata ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara, khususnya dari Tiongkok dan Taiwan, dengan Kawah Ijen sebagai salah satu destinasi utama.
Sumber: Times Jatim
Arifin, perwakilan PT Tjendana Mandra Sakti, menyatakan bahwa perusahaannya sebelumnya melayani sekitar 360.000 wisatawan per tahun dari Tiongkok dan Taiwan ke Bali sebelum pandemi. Melihat potensi Banyuwangi, ia menargetkan untuk mengalihkan sekitar 20.000 wisatawan untuk mendarat di Banyuwangi. Arifin juga menyebutkan rencana untuk membuka rute langsung Taiwan-Banyuwangi dan berkomitmen agar semua rencana ini dapat segera terealisasi.
Rute penerbangan ini diharapkan menarik minat wisatawan Tiongkok yang memiliki potensi pasar besar dalam sektor pariwisata. Selain itu, penerbangan langsung juga diharapkan dapat memperkuat kerja sama ekonomi dan budaya antara Indonesia dan Tiongkok. Banyuwangi sebagai daerah yang memiliki kekayaan alam dan budaya menjadi daya tarik utama bagi wisatawan asing, sehingga Kemenparekraf melihat peluang ini sebagai langkah strategis yang perlu diambil.
Selain itu, inisiatif ini sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai 17 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2025.