Fakta Ikan Todak yang Menewaskan Peselancar Italia di Mentawai

Sumber: Duraking Fishing.

Kabar duka datang dari Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat. Seorang peselancar asal Italia, Giulia Manfrini, tewas seketika setelah tertusuk ikan todak saat beraksi di laut. Peristiwa ini menimbulkan duka mendalam bagi komunitas peselancar internasional sekaligus menimbulkan rasa penasaran akan bahaya dari ikan todak, salah satu predator laut yang jarang disadari orang. Di balik tragedi ini, ikan todak ternyata memiliki sejumlah fakta menarik dan karakteristik yang bisa menjelaskan seberapa berbahayanya hewan ini di lautan.

Ikan Todak : Predator Laut dengan Moncong Tajam

Ikan todak, atau dikenal juga sebagai swordfish (Xiphias gladius), adalah salah satu ikan predator yang terkenal dengan moncong panjangnya yang menyerupai pedang. Moncong ini bukan sekadar hiasan, melainkan alat utama ikan todak dalam berburu mangsa. Dengan kecepatannya yang luar biasa, ikan todak menggunakan moncongnya untuk menebas mangsa atau melukai musuh. Kecepatan berenang ikan ini dapat mencapai 97 km/jam, menjadikannya salah satu perenang tercepat di laut. Selain digunakan untuk menebas mangsa, moncong ini juga mampu menahan tekanan saat ikan todak berenang dengan kecepatan tinggi. Struktur moncongnya terdiri dari tulang yang keras namun ringan, yang memungkinkan ikan ini bergerak dengan gesit.

Sumber: Duraking Fishing

Habitat dan Pola Perburuan

Ikan todak biasanya hidup di perairan tropis dan subtropis, seperti di sekitar Kepulauan Mentawai, tempat insiden tragis ini terjadi. Mereka lebih sering ditemukan di perairan lepas pantai, namun tak jarang mendekati wilayah pesisir yang menjadi tempat wisata. Ikan todak adalah karnivora dan memakan berbagai jenis ikan kecil, termasuk makarel, cumi-cumi, dan krustasea.

Menariknya, meski termasuk ikan yang agresif dalam berburu, ikan todak jarang menyerang manusia. Peristiwa seperti yang dialami Giulia Manfrini  sangat langka dan biasanya terjadi karena kondisi manusia yang berada di jalur pergerakan ikan tersebut saat berburu.

Tidak memiliki gigi dan sisik saat dewasa

Meskipun saat masih muda ikan todak memiliki gigi dan sisik kecil, saat mencapai dewasa, gigi dan sisik tersebut hilang. Ini menjadi salah satu karakter unik dari ikan todak yang justru bergantung pada moncongnya dalam berburu.

Penglihatan luar biasa

Ikan todak dikenal memiliki kemampuan penglihatan yang sangat baik. Ini memungkinkan mereka mendeteksi pergerakan mangsa dengan cepat dan menyerangnya dengan presisi tinggi, bahkan dalam kondisi cahaya rendah di laut dalam.

Sumber: IDN Times

Meskipun ikan todak jarang menyerang manusia secara langsung, mereka bisa menjadi berbahaya dalam situasi tertentu, seperti saat merasa terancam atau ketika berdekatan dengan manusia secara tidak sengaja. Para penyelam dan peselancar disarankan untuk berhati-hati di daerah yang dikenal sebagai habitat ikan todak, terutama saat musim berburu.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Hello
Can we help you?