Indonesia Resmi Ajukan Diri Gabung BRICS, Langkah Strategis Perkuat Posisi Global

Sumber: Kementerian Luar Negeri RI.

Indonesia secara resmi menyampaikan keinginan untuk menjadi anggota BRICS, sebuah blok ekonomi yang semakin penting di tengah pergeseran geopolitik global. Pengumuman ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus di Kazan, Rusia, menandai awal proses Indonesia untuk bergabung dalam blok ini yang dipimpin oleh Rusia. Sugiono menyebut, langkah ini sejalan dengan politik luar negeri bebas aktif Indonesia, tanpa berpihak pada kubu tertentu. 

“Bergabungnya Indonesia ke BRICS merupakan pengejawantahan politik luar negeri bebas aktif. Bukan berarti kita ikut kubu tertentu, melainkan kita berpartisipasi aktif di semua forum,” kata Sugiono, dikutip Jumat (25/10/2024).

Sugiono menekankan bahwa keanggotaan Indonesia di BRICS selaras dengan prioritas Kabinet Merah Putih, termasuk ketahanan pangan dan energi, pemberantasan kemiskinan, serta pengembangan sumber daya manusia (SDM). Menurutnya, BRICS dapat menjadi sarana yang tepat untuk memperkuat kerja sama ekonomi dengan negara-negara berkembang lainnya, sambil tetap menjaga keseimbangan hubungan dengan negara maju.

Sumber: Kementerian Luar Negeri RI

Sejak terbentuk pada 2006, BRICS telah berkembang dari lima negara awal – Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan – menjadi lebih inklusif dengan penambahan Ethiopia, Iran, Mesir, dan Uni Emirat Arab pada 2023. Sebelumnya, Indonesia bersama 12 negara lain yakni Aljazair, Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Malaysia, Nigeria, Thailand, Turki, Uganda, Uzbekistan, dan Vietnam  sudah diakui sebagai mitra BRICS. Namun, sebagai mitra, Indonesia hanya dapat terlibat secara selektif dalam urusan BRICS tanpa komitmen penuh.

Dalam KTT, Menlu Sugiono juga mengusulkan langkah konkret untuk memperkuat kerja sama BRICS dan Global South yakni mendukung pembangunan berkelanjutan dengan kebijakan yang inklusif, mendorong reformasi sistem multilateral agar lebih representatif, dan mempererat persatuan negara-negara Global South. Menurut Sugiono, BRICS bisa berperan sebagai perekat untuk kerja sama antarnegara berkembang, terutama di tengah perubahan ekonomi global yang memerlukan solidaritas lebih kuat.

Sumber: Kementerian Luar Negeri RI

Langkah Indonesia untuk bergabung dengan BRICS adalah strategi yang mencerminkan keinginan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara berkembang yang berdaya saing tinggi, sekaligus membuka peluang untuk lebih terlibat dalam membentuk tatanan ekonomi global yang lebih adil dan inklusif.

“Kita lihat BRICS dapat menjadi kendaraan yang tepat untuk membahas dan memajukan kepentingan bersama Global South,” papar Sugiono. “Namun kita juga melanjutkan keterlibatan atau engagement kita di forum-forum lain, sekaligus juga terus melanjutkan diskusi dengan negara maju.” pungkasnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Hello
Can we help you?