Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan rombongan melakukan kunjungan ke Tiongkok selama delapan hari. Kunjungan yang dilakukan mulai 5 Juli 2024 hingga 12 Juli 2024 itu merupakan kunjungan guna memenuhi undangan resmi dari Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia, sekaligus menjalin tali persaudaraan dan mempelajari inovasi dari Tiongkok. Selama berada di Negeri Tirai Bambu, PP Muhammadiyah beserta rombongan berhasil menginjakkan kaki di 4 kota dan 2 provinsi di Tiongkok.
Kunjungan ke Kota Urumqi, Provinsi Xinjiang
PP Muhammadiyah mengawali kunjungan pertamanya di Tiongkok dengan menginjakan kaki di Kota Urumqi, Provinsi Xinjiang. Selama berada di sana, rombongan Muhammadiyah mengunjungi Xinjiang Islamic Institute, dan disambut serta diajak berkeliling kampus oleh Rektor Xinjiang Islamic Institute, Abdurekep Tumniyaz.
Rombongan kemudian beranjak ke salah satu hotel di Urumqi untuk menggelar pertemuan dengan Executive Director General The United Front Work Departement of CPC Xinjiang Uyghur Autonomus Regional Committee, Su Xiangdong dan rombongannya. Pada pertemuan ini, topik yang dibicarakan membahas tentang kesejahteraan Muslim Uighur.
Melanjutkan Kunjungan ke Prefektur Kashgar
Setelah dua hari di Kota Urumqi, PP Muhammadiyah kembali menjelajahi wilayah Xinjiang dengan berkunjung ke Prefektur Kashgar. Kunjungannya ke Kashgar mengantarkan PP Muhammadiyah menjelajahi sekaligus mempelajari bangunan-bangunan bersejarah seperti Masjid Id Kah dan kota kuno Kashgar bernama Acient City of Kashi. Kota ini disebut-sebut awal peradaban di Kashgar.
Kembali ke Kota Shenzhen
Setelah menginjakkan kaki di bagian Barat Tiongkok, PP Muhammadiyah kembali ke Selatan Tiongkok tepatnya di Kota Shenzhen, Provinsi Guangdong. Tempat yang menjadi tujuan rombongan di kota tersebut adalah Shenzhen Reform and Opening-up Exhibition Hall. Shenzhen Reform and Opening-up Exhibition Hall adalah museum yang memuat informasi perjalanan reformasi keterbukaan yang dijalankan Tiongkok.
Di museum ini juga banyak memuat dokumentasi Presiden Xi Jinping yang menghabiskan waktu bersama orang tuanya di Kota Shenzhen semasa mudanya.
Kunjungan ke Kota Guangzhou
Setelah rangkaian kunjungan selesai di Kota Shenzhen, rombongan melanjutkan kunjungan ke Kota Guangzhou menggunakan kereta cepat dengan rute Shenzhen – Guangzhou yang ditempuh selama 45 menit.
Selama di Kota Guangzhou, salah satu lokasi yang dikunjungi rombongan Muhammadiyah adalah Guangdong University of Foreign Studies. Di sana mereka disambut hangat Vice Dean of Institute of International Education Guangdong University, Zhou Peng dan pejabat lainnya. Kedua pihak saling memperkenalkan diri dan diajak berkeliling kampus. Di akhir pertemuan, Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah M Sayuti menawarkan pertukaran pelajar dan dosen dengan Guangdong University.
Tepat pada Jumat (12/7), Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan rombongan menunaikan kewajiban sholat jumat di Masjid Abi Wakkas yang terletak di pusat Guangdong. Masjid ini juga dikenal sebagai tempat makamnya Al Sa’ad bin Abi Wakkas. Sahabat Nabi Muhammad SAW. Dari data pemerintah setempat, luas masjid ini diperkirakan sekitar 25.000 meter. Dibangun pada masa Dinasti Tang yang berkuasa sejak tahun 618-907.
Setelah genap sepekan di daratan Tiongkok, rombongan Muhammadiyah tiba di Tanah Air pada Sabtu (13/7) dini hari.
Foto-foto: Kumparan