Sumber: ISP Solo.
Mulai 17 Desember 2024, Direktorat Jenderal Imigrasi menetapkan tarif baru untuk pembuatan paspor di Indonesia. Kebijakan ini mencakup paspor biasa maupun paspor elektronik, dengan penyesuaian biaya yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan menyesuaikan biaya administrasi. Paspor biasa tanpa chip, yang sebelumnya dikenakan biaya Rp350.000, akan mengalami perubahan tarif. Sementara itu, paspor elektronik yang menawarkan keamanan tambahan menggunakan teknologi chip juga mengalami penyesuaian tarif.
Kenaikan tarif ini mengikuti kebutuhan untuk meningkatkan kualitas layanan imigrasi yang lebih modern dan efisien, terutama dengan bertambahnya permintaan akan paspor elektronik. Paspor elektronik menjadi pilihan bagi masyarakat yang sering melakukan perjalanan internasional, karena lebih cepat diproses di beberapa negara dan dilengkapi teknologi chip untuk keamanan ekstra.
Direktorat Jenderal Imigrasi memastikan bahwa pelayanan tetap berjalan optimal agar masyarakat dapat memanfaatkan layanan dengan mudah, termasuk dengan mengajukan permohonan secara daring. Bagi yang membutuhkan layanan paspor untuk keperluan mendesak atau perjalanan luar negeri, dapat segera mempersiapkan dokumen yang diperlukan dan memahami tarif baru ini.
Sumber: Direktorat Jenderal Imigrasi
Mulai 17 Desember 2024, tarif baru untuk pembuatan paspor di Indonesia akan berlaku dengan rincian sebagai berikut:
Paspor dengan masa berlaku 5 tahun:
- Paspor non elektronik: Rp350.000
- Paspor elektronik: Rp650.000
Paspor dengan masa berlaku 10 tahun:
- Paspor non elektronik: Rp650.000
- Paspor elektronik: Rp 950.000
Kebijakan ini diharapkan akan memberikan dampak positif pada kelancaran administrasi imigrasi, serta menjadi langkah pemerintah dalam meningkatkan standar pelayanan publik yang ramah teknologi. Untuk mengetahui informasi lengkap dan persyaratan terbaru, masyarakat dapat mengunjungi situs resmi Direktorat Jenderal Imigrasi atau kantor imigrasi terdekat.