Biro Statistik Nasional Tiongkok merilis data yang menunjukan angka pengangguran di kalangan anak muda Tiongkok telah mencapai angka 18,8% pada tahun 2024. Pada tahun sebelumnya, yakni 2023, tingkat pengangguran anak muda berusia 18-24 tahun berkisar di angka 16,5% pada Juli. Namun, pada 2024, angkanya terus menunjukan kenaikan. .Peningkatan ini sebagian besar dipicu oleh jumlah lulusan universitas yang membludak, sekitar 12 juta orang yang memasuki pasar kerja setiap tahunnya. Banyak dari mereka kesulitan menemukan pekerjaan sesuai dengan kualifikasi mereka, terutama di tengah lambatnya pemulihan ekonomi pasca-pandemi di Tiongkok.
Situasi ini diperparah dengan kebijakan pemerintah yang baru-baru ini menghentikan publikasi data pengangguran untuk anak muda. Pengumuman ini menyebabkan kritik dari berbagai pihak yang menilai bahwa pemerintah berusaha menutupi krisis pengangguran yang semakin serius di negara tersebut. Kebijakan ini dikatakan sebagai bagian dari rencana untuk mengubah metode penghitungan, dengan alasan agar lebih representatif dan akurat.
Sumber: Ratas.id
Faktor lain yang menyebabkan tingginya pengangguran ini adalah perlambatan ekonomi yang lebih luas. Tiongkok, yang selama bertahun-tahun menikmati pertumbuhan ekonomi yang pesat, kini menghadapi berbagai tantangan struktural. Pertumbuhan sektor properti dan manufaktur, yang sebelumnya menjadi pilar ekonomi Tiongkok, telah melambat drastis. Hal ini berdampak langsung pada lapangan pekerjaan, terutama bagi para lulusan baru yang berharap dapat bekerja di sektor-sektor tersebut.
Sementara itu, pemerintah Tiongkok telah berusaha mengatasi masalah ini dengan mempromosikan wirausaha dan pekerjaan di sektor digital. Namun, upaya ini belum cukup untuk menyerap seluruh tenaga kerja muda yang menganggur. Selain itu, banyak anak muda yang enggan terjun ke sektor pekerjaan yang dianggap tidak sesuai dengan pendidikan mereka atau kurang stabil.
Sumber: Truth Media
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan tenaga kerja Tiongkok, di mana generasi muda yang seharusnya menjadi pendorong pertumbuhan justru terjebak dalam ketidakpastian ekonomi. Pengangguran yang tinggi juga dapat menimbulkan dampak sosial yang lebih luas, termasuk penurunan tingkat kepercayaan diri dan kualitas hidup di kalangan anak muda.
Dengan tantangan ekonomi yang terus berlanjut, Tiongkok perlu menemukan solusi yang lebih komprehensif untuk mengatasi krisis pengangguran ini.
Foto Feature: Bloomerg