Produk Impor Mesin dan Plastik dari Tiongkok Banjiri Pasar Indonesia

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa produk impor asal Tiongkok mendominasi lanskap impor nonmigas Indonesia pada Juni 2024 dengan nilai transaksi mencapai $15,18 miliar. Data tersebut diungkap oleh Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti pada konferensi pers di Jakarta, Senin (15/7).

Produk yang paling banyak diimpor dari Tiongkok adalah mesin dan peralatan mekanik atau HS 84, yang mengalami peningkatan sebesar 5,22% dari bulan ke bulan. Meskipun mengalami penurunan tahunan sebesar 16,29%, secara kumulatif pada semester I tahun 2024, kategori ini menunjukkan peningkatan sebesar 17,76%.

Peralatan dan komponen kelistrikan menduduki peringkat kedua, dengan peningkatan bulanan sebesar 4,43% dan penurunan tahunan sebesar 15,47%. Meskipun demikian, terjadi pertumbuhan kumulatif sebesar 4,95% pada paruh pertama tahun 2024.

Posisi ketiga ditempati oleh plastik dan produk plastik olahan, yang menyumbang sebesar 4,89% terhadap total nilai impor nonmigas.
“Nilai impor plastik dan produk plastik olahan meningkat 40,7 persen pada Juni dibandingkan tahun lalu,” kata Amalia.

Secara keseluruhan, pada impor nonmigas, Tiongkok masih menjadi kontributor utama dengan kontribusi sebesar 35,20%. Menyusul Tiongkok, Jepang menjadi negara kedua penyumbang impor nonmigas terbesar dengan porsi 7,42 persen. Kemudian Singapura di posisi ketiga dengan porsi impor 6,13 persen.

Foto Feature: Kompas

Open chat
Hello
Can we help you?